Sabtu, 25 Juli 2015

Kisah Pilu Wanita Korban Sekte Poligami Di Dunia

Kisah Pilu Wanita Korban Sekte Poligami Di Dunia

Poligami adalah satu kata yang ditakuti oleh semua wanita di dunia. Sepertinya memang tidak satupun wanita di dunia ini yang rela membagikan cinta kepada suami dengan wanita lainnya. Mereka semua mempunyai maksud untuk mencintai dan dicintai oleh satu orang suami. Namun beberapa wanita di bawah ini bernasib kurang mujur, mereka harus menerima kenyataan berpoligami dikarenakan alasan yang tidak bisa mereka bantah seperti contoh mereka dicuci otaknya atau saat kecil dan tidak tahu apa apa. Penderitaan yang tiada habisnya dirasakan karena semua itu diluar kehendaknya. Berkaca dan mendapat hikmah dari kisah memilukan ini, sahabat anehdidunia.com berikut adalah kisah memilukan wanita korban poligami di dunia yang berhasil lepas untuk menceritakan kisahnya.
Pennie Stubbs
Sahabat anehdidunia.com saat usianya baru menginjak angka 14 tahun, Pennie Stubbs harus menikahi seorang pria yang usianya sudah memasuki angka 58 tahun. Hal tersebut ia lakukan lantaran ia termasuk dalam sebuah sekte yang mengharuskannya menikah dengan pria tersebut. Padahal, pria tersebut telah memiliki lima orang istri dan dari kelima istrinya ia memiliki 70 anak. Sehari sebelum pernikahannya digelar, Penny berusaha untuk melarikan diri. Saat itu ia tahu, bahwa walaupun ia berhasil melarikan diri, namun ia tak akan menemukan angkutan umum yang dapat membawanya pergi dari rumahnya. Namun, Pennie tetap berusaha keras untuk melarikan diri dan akhirnya berhasil.
Ia kemudian pergi ke daerah padang pasir yang bahkan tidak dilewati oleh angkutan umum satu pun. Agar dapat pergi sejauh mungkin dari rumahnya, ia rela merayap ke dinding hanya untuk melindungi dirinya. Beruntung, di tengah kebimbangan dan ketakutannya tersebut tiba-tiba ia bertemu dengan seseorang yang tengah mengendarai mobil. Orang tersebut kemudian berhenti hanya untuk menghampirinya. Beruntungnya Pennie, sebab orang yang menghampirinya tersebut ternyata adalah seorang pengusaha yang tengah melakukan perjalanan pulang dari Las Vegas. Pria tersebut kemudian mendengarkan cerita Pennie dan ia pun memberikan seluruh uang yang ada di dalam dompetnya hanya agar Pennie bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik di tempat lain.
Ruth Stubbs
Ruth adalah adik Pennie dan juga besar di kalangan sekte sesat yang menjadikan wanita untuk patuh hidup dalam poligami. Keluarga Ruth sebenarnya masih dibayangi oleh tindakan poligami, namun Ruth sama sekali tidak peduli pada agamanya. Bahkan Ruht bekerja mengemudikan traktor dan memakai pakaian selayaknya pria. Ruht kemudian bertemu dengan pria yang dicintainya di tempat dirinya bekerja.
Ruth kemudian dirayu untuk kembali dalam sekte yang dianut keluarganya dan dijanjikan akan menikah dengan pria yang dicintainya. Ternyata itu hanya jebakan, Ruth akhirnya menikah dengan pria yang usianya 2 kali lipat di atas Ruth. Tragis kehidupan Ruth berikutnya, dia harus bekerja 14 jam sehari tanpa dibayar. Ketika hamil untuk anak ketiganya pada usia 18 tahun, Ruth menghubungi kakaknya yang sudah lebih dulu melarikan diri. Rintangan yang cukup besar menghadangnya untuk melarikan diri. Ruth akhirnya berhasil lepas dari perbudakan yang tak manusiawi dan membangun kehidupan baru bersama anak-anaknya pada tahun 2001.

Rebeca Kimbel
Salah satu anak yang lahir dari keluarga yang menjalankan poligami adalah Rebecca Kimbell. Rebecca merupakan salah satu anak dari 39 anak lainnya yang lahir dari enam orang istri dari seorang pria yang menganut sebuah sekte poligami bernama Apostolic United Brethren (AUB). Ia bersama saudara kandung dan tirinya telah mengalami sebuah kehidupan yang amat mengerikan. Rebecca dibesarkan dengan identitas yang tersembunyi dan setiap hari harus merasakan takut yang bertubi-tubi apabila ada orang lain yang mengetahui jika keluarganya menjalankan poligami. Mengapa ia dan keluarganya sampai setakut itu? Sebab, apabila praktek poligami ini sampai terdengar oleh pihak kepolisian, maka ayahnya sangat mungkin masuk ke dalam penjara lantaran dianggap melanggar hukum yang berlaku.
Selama bertahun-tahun, keluarganya hidup dalam jerat kemiskinan. Bahkan, mereka harus tinggal di dalam kandang ayam dengan hanya meringkuk di balik selimut kumal sambil memakan kuda mati agar dapat meneruskan hidup. Kesengsaraan yang dialami oleh Rebecca tak hanya berhenti sampai di situ saja. Sebab, selain memakan kuda mati, ia juga pernah dirantai di atas tempat tidur. Setelah dirantai, ia kemudian dipukul dan diperkosa oleh ayahnya sendiri. Setelah harta paling berharga dalam dirinya direnggut, ia juga harus menerima ancaman dari saudara-saudaranya yang lain. Namun Rebecca beruntung. Sebab, di tahun 1976 silam ia berhasil melarikan diri dari kehidupan keluargnya yang sangat mengerikan dan tidak manusiawi tersebut.
Susan Ray Schmidt
Nasib yang tak kalah mengenaskan juga dialami oleh Susan Ray Schmidt yang lahir di Utah Selatan pada tahun 1953 silam. Ia merupakan anak ketujuh dari keluarga LDS. Orang tuanya kemudian memutuskan untuk berpindah tempat ke Meksiko tepat saat usinya menginjak angka 6 tahun. Saat tiba di negeri tersebut, orang tuanya bergabung dalam sebuah komunitas bernama Colonia LeBaron. Di situ lah ia dan beberapa wanita lainnya mengalami brain washing (pencucian otak) yang membuatnya mau menjadi istri keenam dari seorang pria yang bernama Verlon LeBaron. Susan yang saat itu baru berusia 15 tahun tak mengetahui, jika keputusannya tersebut justru membuatnya terjebak dalam kehidupan yang sangat mengenaskan.
Setelah resmi menjadi istri LeBaron, ia kemudian dipindahkan ke California agar ia dapat melahirkan anak sebanyak-banyaknya. Ia melahirkan anak pertamanya di usia yang masih sangat belia, yakni 16 tahun. Usia yang bahkan belum direkomendasikan sebagai usia produktif lantaran sistem reproduksi wanita belum sempurna. Tahun berikutnya, Susan kembali melahirkan seorang anak dan diteruskan tiga tahun berikutnya secara berturut-turut ia melahirkan tiga orang anak lagi.
Saat Susan harus membesarkan kelima anaknya, sang suami, LeBaron, justru tengah mengalami pertengkaran berdarah dengan saudaranya sendiri selama kurun waktu 1972-1988. Pertengkarannya dengan sang sudara, Ervil, memakan 20 korban jiwa. Di tengah suasana yang sangat genting, Susan bergegas untuk melarikan diri bersama kelima anaknya. Hingga akhirnya beberapa tahun setelahnya, ia berhasil menemukan seorang pria yang mau menikahinya. Ia dan pria tersebut akhirnya benar-benar merasakan hidup bahagia.
Heidi Dan Helen Holm
Dua gadis ini merupakan saudara kembar yang tumbuh di komunitas sekte penganut poligami Arizona. Pada saat itu komunitas diguncang masalah yang parah, bahkan sekte tersebut akhirnya terpecah belah dan mengganggu masyarakat. Ayah si kembar diusir dari tempat mereka tinggal, sedang ibunya menikah lagi dengan pria Nevada. Namun sayang, tidak ada yang membawa Heidi dan Helen pergi, bahkan masyarakat menahan anak kembar ini untuk tidak meninggalkan tempatnya.
Meskipun saat itu ketua sekte sudah dipenjara, namun pengaruhnya masih dia sebarkan melalui pengikut-pengikutnya yang setia. Bahkan dia melarang wanita menggunakan ponsel, keluar rumah setelah bekerja, dan anak-anak tidak diijinkan untuk memakai pita atau memiliki mainan. Heidi dan Helen tumbuh semakin dewasa dan menyadari apa yang terjadi di lingkungannya tak lagi masuk akal. Heidi akhirnya memutuskan untuk melewati rintangan dan kabur menjauh dari masyarakat pengikut sekte sesat. Disusul oleh kakaknya Helen, akhirnya dua saudara kembar ini membantu wanita lainnya untuk kabur dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Elissa Wall
Elissa merupakan salah satu dari 14 anak yang lahir dalam keluarga poligami di Salt Lake City, Utah. Ketika berusia 13 tahun, ibunya menikah lagi dengan Fred Jessop dan bergabung dengan istri-istri Fred lainnya. Miris, hingga 14 anak harus makan dengan sistem shift. Ketika berusia 14 tahun Elissa dipaksa untuk menikah dengan sepupunya sendiri yang berusia 19 tahun, Allen Steed yang sebenarnya sangat dibencinya. Elissa sering kali diperkosa secara tidak wajar, akhirnya Elissa sering bersembunyi di truk pada malam hari agar tidak mendapatkan penyiksaan seksual yang mengerikan.
Kemudian suatu ketika Elissa bertemu dengan Lamont Barlow yang dulu awalnya juga penganut sekte sesat tersebut. Lamont menyakinkan Ellisa untuk kabur dengan dirinya pada tahun 2003. Akhirnya Lamont dan Ellisa saling jatuh cinta dan menikah, mereka dikaruniai dua orang anak. Kemudian pada tahun 2006 Elissa melayangkan tuduhan pada pemuka sekte sesat tersebut. Elissa menang dalam perkara tersebut. Tersangka ditangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup.
Carolyn Jessop
 Carolyn adalah generasi keenam dari sekte poligami di Utah. Carolyn menghabiskan masa kecilnya lekat dengan nuansa poligami. Namun Carolyn memiliki kecerdasan yang tinggi dan bercita-cita untuk kuliah ke perguruan tinggi dan menggapai mimpinya sebagai dokter. Namun sayang pada usia 18 tahun, dia dipaksa untuk menikah dengan Merril Jessop yang berusia 50 tahun dan sudah memiliki 3 istri dengan 30 orang lebih anak. Setelah beberapa bulan menikah dengan Carolyn, Jossep menikah lagi dengan dua orang wanita.
Carolyn sangat menderita karena tidak juga punya anak, dia sering mendapat siksaan selain dari suaminya juga dari istri-istri lainnya. Akhirnya Carolyn hamil dan memiliki 4 orang anak, setelah itu dia hamil kembali dan mendapat peringatan dari dokter bahwa kehamilannya mengancam nyawanya. Masalah kehamilannya ini kemudian menjadi jalannya untuk melarikan diri pada tahun 2003. Akhirnya Carolyn mendapatkan haknya di meja hijau dan membangun kehidupan baru dengan anak-anaknya.
kami kagum dengan keberanian para wanita pemberani ini menentang apa yang dianggap sangat salah walaupun itu sudah menjadi tradisi di daerahnya. Sahabat anehdidunia.com semoga kisah pilu wanita korban sekete poligami di dunia ini menambah wawasan anda. Mencintai seorang pasangan hidup kita seumur hidup adalah impian semua orang dan tunjukan anda bisa menjalankannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar