Aksi Gila Yang Dilakukan Atas Nama Cinta
Seperti kata pepatah mengatakan bahwa cinta itu buta, itu 
menunjukan bahwa manusia bisa berbuat apa saja atas nama cinta. Walaupun
 apa yang diperbuat itu terlihat sangat ekstrim. Sahabat anehdidunia.com
 beberapa hal gila yang dilakukan oleh manusia di bawah ini membuat kita
 takjub akan kedahsyatan pengaruh kata keramat ini. Pengungkapan rasa 
cinta atau pembuktian rasa cinta ini dilakukan sepertinya tanpa akal 
yang rasional. Entah berujung bahagia maupun berujung tragis, berikut aksi gila yang dilakukan demi cinta.
Berbagi Kekasih
Joddie dan Jez yang memiliki jarak usia 2 tahun  itu adalah pasangan 
yang mulai berpacaran sejak Juni 2010. Awalnya  hubungan mereka berjalan
 lancar dan normal seperti pasangan kekasih pada  umumnya sampai 
akhirnya pada hari jadi 1 tahun hubungan mereka pada  Juni 2011 lalu, 
Jez terlihat mulai bosan pada hubungan yang ada dan  membuat Joddie 
merasa khawatir. Karena itu, Joddie berusaha sebaik  mungkin untuk 
membuat hubungannya dengan Jez kembali romantis seperti  sedia kala. 
Namun nyatanya kondisi Jez tidaklah membaik. "Sampai  akhirnya suatu 
sore Jez mengaku bahwa dia memiliki hubungan dengan orang  lain, dan aku
 sangat kaget," tutur Joddie pada The Sun.
Awalnya  Joddie berpikir bahwa Jez selingkuh dengan wanita lain sebelum 
pada  akhirnya Jez mengaku bahwa dirinya adalah biseksual dan 
selingkuhannya  tersebut adalah seorang pria bernama Tommy. Mendengar 
hal tersebut,  secara spontan Joddie langsung mengusir Jez. Sampai suatu
 hari di bulan  November 2011, tiba-tiba Jez muncul di depan rumah 
Joddie bersama Tommy.  "Jez mengatakan bahwa dia masih mencintaiku dan 
ingin menjalin kembali  hubungan kami, Tommy yang belum pernah aku lihat
 sebelumnya pun  menyetujui dengan menganggukkan kepalanya," tutur 
Joddie. Akhirnya  karena rasa cinta yang masih tersisa di hati Joddie, 
Joddie menerima  kembali Jez yang juga berpacaran dengan Tommy. Sejak 
itu, mereka bertiga  sepakat untuk 'berbagi' Jez secara adil yaitu 
masing-masing mendapatkan  jatah 2 hari dalam seminggu untuk menemui 
Jez. Sungguh gila!
Menembak Diri
Peristiwa ini terjadi pada 2011, dan pelakunya  adalah Jordan Cardella 
asal Wisconsin. Pemuda 20 tahun ini sangat patah  hati ketika kekasihnya
 memutuskan hubungan cinta mereka berdua. Putus  asa ingin mendapatkan 
kembali cintanya, Jordan nekat meminta kenalannya,  Michael Wezyk untuk 
menembak dirinya dengan senapan asli. Harapannya,  sang mantan kekasih 
menjadi iba karena melihat Jordan terluka dan  akhirnya mau kembali 
padanya. Maka pergilah kedua sahabat ini ke sebuah  taman yang sepi dan 
dimulailah aksi konyol ini.
Jordan  meminta Michael menembaknya sebanyak tiga kali. Tembakan pertama
 pun  mendarat di lengan Jordan, dan pria berambut pirang ini langsung 
jatuh  ke tanah sambil memegangi tangannya yang berdarah. Untunglah 
Michael  masih memiliki akal sehat. Ia urung menembakkan peluru kedua 
dan ketiga  dan langsung membawa Jordan ke rumah sakit. Apakah usaha 
Jordan ini  berhasil? Ironisnya, tidak sama sekali. Sang mantan justru 
takut dan  tidak mau berurusan sama sekalu dengan Jordan. Ia bahkan 
tidak pernah  mengunjunginya sekalipun di rumah sakit. Jordan dan 
Michael pun harus  mendekam dua tahun di penjara dan 100 jam pelayanan 
sosial.
Membuat Website Sketsa Gadis Impian
Patrick Moberg masih berusia 21 tahun ketika dia melihat seorang gadis 
yang selalu diimpikannya dalam sebuah kereta subway pada bulan November 
2007. Gadis itu memakai celana biru muda diatas stocking biru tua, 
wajahnya disaput perona pipi dan sebuah hiasan mawar di rambutnya. 
Moberg mengatakan kepada New York Post, “Ada ribuan gadis cantik yang 
aku lihat, namun dia satu-satunya yang tidak bisa aku lupakan.” Begitu 
terpesonanya, Moberg segera pulang dan membangun sebuah website 
nygirlofmydreams.com sebagai usaha untuk menemukannya. Dia menggambar 
sketsa gadis itu dan menggambarkan dengan detail apa yang dipakainya 
ketika mata mereka beradu. Selain di website itu, gambar itu kemudian 
dia posting ke berbagai sosial media. Lalu hasilnya bagaimana? Setelah 
menunggu lama, Moberg berhasil menemukannya! Salah seorang teman si 
gadis melihat gambar itu dan menghubunginya lewat email. Hingga kini 
mereka menjadi sepasang kekasih yang berbahagia.
Berlutut 30 Hari
Aksi gila
 ini terjadi di sebuah salon kawasan Dongying, provinsi Shandong, China.
 Ada seorang pria muda yang diketahui berasal dari Sichuan sedang 
berlutut sambil menundukkan kepalanya. Sang pria muda itu enggan berdiri
 sebelum sang kekasih yang bekerja di salon memberikan kata maaf 
untuknya, seperti dilansir China Smack. Warga yang setiap harinya 
melihat aksi sang pria malang itu tampak begitu iba. Tak sedikit dari 
mereka yang berusaha keras untuk meminta sang pria agar berdiri dan 
menghentikan aksinya. Namun mungkin karena rasa bersalahnya terlalu 
besar atau rasa cintanya terlalu besar kepada sang gadis, pria itu 
enggan berdiri. Dia hanya mau berdiri setelah pacarnya memaafkannya. 
Beberapa warga yang menjadi saksi pria itupun menyebutkan jika sang pria
 sudah lama berlutut. Berhari-hari sampai ada yang menduga sudah lebih 
dari sebulan lamanya. Sungguh perjuangan akan cinta yang tiada batas. 
Nah, kalau kamu jadi kekasih sang pria malang, apakah mau memaafkannya 
atau menunggu pria ini pingsan baru memaafkannya?
Membelah Bukit
Dashrath Manjhi menghabiskan waktu selama 20 tahun untuk membuat jalan 
yang selama ini dia dan seluruh warga desa minta kepada 
pemerintah.Bermodalkan alat seadanya seperti pahat, Dashrath Manjhi 
berhasil membelah bukit batu menjadi dua bagian. Jalan yang terbentuk 
dari terbelahnya bukit ini cukup lebar untuk bisa dilalui sepeda motor 
dan gerobak pengangkut barang. Apa yang membuat Dashrath Manjhi mampu 
melakukan pekerjaan yang sangat berat ini selama 20 tahun? Menurut 
penuturannya, rasa cinta kepada istrinyalah yang telah memberinya 
kekuatan untuk memulai pekerjaan berat ini, meskipun dia tidak lagi 
hidup untuk menyaksikan hasil dari jerih payahnya.
"Istriku, Faguni Devi, terjatuh dan terluka parah saat melintasi bukit 
ini. Pada waktu itu dia bermaksud membawakan air minum untukku. Saya 
bekerja di sebuah  peternakan yang terletak di balik bukit ini. Itulah 
hari dimana saya memutuskan untuk memahat bukit ini dan menjadikanya 
sebuah jalan." Kata Dashrath Manjhi. Istri Dashrath Manjhi meninggal 
karena jatuh sakit dan tidak sempat di bawa ke rumah sakit mengingat 
sulitnya perjalanan yang harus di tempuh antara desa mereka dengan Rumah
 Sakit. "Cinta saya kepada istri saya adalah percikan awal yang telah 
menyalakan api keinginan saya untuk memahat jalan ini. Tetapi keinginan 
melihat ribuan penduduk desa melintasi bukit kapan pun mereka ingin, 
membuat saya sanggup bekerja selama bertahun-tahun tanpa ada rasa takut 
dan khawatir."
Membuat 6000 Anak Tangga
Liu Guojiang adalah seorang pemuda asal China berusia 19 tahun, jatuh 
cinta kepada Xu Zhaoqing yang usianya 10 tahun lebih tua darinya. Pada 
zaman dulu, tepatnya 50 tahun yang lalu hubungan cinta beda usia ini 
terlarang. Hanya satu yang bisa dilakukan seseorang yang jatuh cinta 
kepada orang yang lebih tua, yaitu berkelahi dengan kucing hutan atau 
singa gunung sampai mati.
Liu dan Xu pun akhirnya memutuskan untuk melarikan diri ke gunung. 
Selama 50 tahun, keduanya tinggal bersama di dalam sebuah gua yang jauh 
dari peradaban. Tanpa listrik, makanan yang memadai atau fasilitas 
lainnya seperti di perkotaan. Awalnya dua pasangan ini hanya mempunyai 
akar, rumput dan jus dari tumbuh-tumbuhan untuk bertahan hidup. Liu 
akhirnya berhasil membangun rumah di dalam gua. Ia membuat tangga dengan
 6000 anak tangga agar istrinya bisa mudah naik turun gunung. Mereka 
juga bekerja bersama-sama untuk mencari makanan dan membuat pakaian.
Berjalan 1.600 Km
Pada tahun 2011, seorang seniman China  bernama Liu Peiwen melamar 
kekasihnya. Dengan bercanda, si gadis  bersedia asal Peiwen memenuhi 
satu persyaratannya, Peiwen harus berjalan  kaki dari kota Anyang ke 
Guangzhou sejauh 1.600 km untuk menemui kedua  orangtuanya. Gilanya, 
Peiwen bersedia memenuhi syarat itu. Dengan  berjalan kaki sejauh 40 km 
perhari, Peiwen akhirnya sampai di Guangzhou.  Lebih gilanya, setelah 
Peiwen memenuhi janjinya, si gadis mengirim SMS  kepadanya yang 
menyatakan, “Saya tidak ingin menikah denganmu.” Ternyata  orangtua si 
gadis telah menjodohkannya dengan orang lain.
Hal gila yang dilakukan demi cinta di atas semoga memberikan masukan 
positif bagi anda bahwa cinta tersebut perlu pembuktian. Jaman sekarang 
pembuktian cinta tidak perlu dilakukan seperti hal diatas, cukup cintai 
dan sayangi dengan tulus pasangan anda. Penuhi kewajiban anda sebagai 
manusia yang berhati. Love is peace. 







Tidak ada komentar:
Posting Komentar