Sabtu, 25 Juli 2015

Aksi Gila Yang Dilakukan Atas Nama Cinta

Aksi Gila Yang Dilakukan Atas Nama Cinta

Seperti kata pepatah mengatakan bahwa cinta itu buta, itu menunjukan bahwa manusia bisa berbuat apa saja atas nama cinta. Walaupun apa yang diperbuat itu terlihat sangat ekstrim. Sahabat anehdidunia.com beberapa hal gila yang dilakukan oleh manusia di bawah ini membuat kita takjub akan kedahsyatan pengaruh kata keramat ini. Pengungkapan rasa cinta atau pembuktian rasa cinta ini dilakukan sepertinya tanpa akal yang rasional. Entah berujung bahagia maupun berujung tragis, berikut aksi gila yang dilakukan demi cinta.
Berbagi Kekasih
Joddie dan Jez yang memiliki jarak usia 2 tahun itu adalah pasangan yang mulai berpacaran sejak Juni 2010. Awalnya hubungan mereka berjalan lancar dan normal seperti pasangan kekasih pada umumnya sampai akhirnya pada hari jadi 1 tahun hubungan mereka pada Juni 2011 lalu, Jez terlihat mulai bosan pada hubungan yang ada dan membuat Joddie merasa khawatir. Karena itu, Joddie berusaha sebaik mungkin untuk membuat hubungannya dengan Jez kembali romantis seperti sedia kala. Namun nyatanya kondisi Jez tidaklah membaik. "Sampai akhirnya suatu sore Jez mengaku bahwa dia memiliki hubungan dengan orang lain, dan aku sangat kaget," tutur Joddie pada The Sun.
Awalnya Joddie berpikir bahwa Jez selingkuh dengan wanita lain sebelum pada akhirnya Jez mengaku bahwa dirinya adalah biseksual dan selingkuhannya tersebut adalah seorang pria bernama Tommy. Mendengar hal tersebut, secara spontan Joddie langsung mengusir Jez. Sampai suatu hari di bulan November 2011, tiba-tiba Jez muncul di depan rumah Joddie bersama Tommy. "Jez mengatakan bahwa dia masih mencintaiku dan ingin menjalin kembali hubungan kami, Tommy yang belum pernah aku lihat sebelumnya pun menyetujui dengan menganggukkan kepalanya," tutur Joddie. Akhirnya karena rasa cinta yang masih tersisa di hati Joddie, Joddie menerima kembali Jez yang juga berpacaran dengan Tommy. Sejak itu, mereka bertiga sepakat untuk 'berbagi' Jez secara adil yaitu masing-masing mendapatkan jatah 2 hari dalam seminggu untuk menemui Jez. Sungguh gila!
Menembak Diri
Peristiwa ini terjadi pada 2011, dan pelakunya adalah Jordan Cardella asal Wisconsin. Pemuda 20 tahun ini sangat patah hati ketika kekasihnya memutuskan hubungan cinta mereka berdua. Putus asa ingin mendapatkan kembali cintanya, Jordan nekat meminta kenalannya, Michael Wezyk untuk menembak dirinya dengan senapan asli. Harapannya, sang mantan kekasih menjadi iba karena melihat Jordan terluka dan akhirnya mau kembali padanya. Maka pergilah kedua sahabat ini ke sebuah taman yang sepi dan dimulailah aksi konyol ini.
Jordan meminta Michael menembaknya sebanyak tiga kali. Tembakan pertama pun mendarat di lengan Jordan, dan pria berambut pirang ini langsung jatuh ke tanah sambil memegangi tangannya yang berdarah. Untunglah Michael masih memiliki akal sehat. Ia urung menembakkan peluru kedua dan ketiga dan langsung membawa Jordan ke rumah sakit. Apakah usaha Jordan ini berhasil? Ironisnya, tidak sama sekali. Sang mantan justru takut dan tidak mau berurusan sama sekalu dengan Jordan. Ia bahkan tidak pernah mengunjunginya sekalipun di rumah sakit. Jordan dan Michael pun harus mendekam dua tahun di penjara dan 100 jam pelayanan sosial.
Membuat Website Sketsa Gadis Impian
Patrick Moberg masih berusia 21 tahun ketika dia melihat seorang gadis yang selalu diimpikannya dalam sebuah kereta subway pada bulan November 2007. Gadis itu memakai celana biru muda diatas stocking biru tua, wajahnya disaput perona pipi dan sebuah hiasan mawar di rambutnya. Moberg mengatakan kepada New York Post, “Ada ribuan gadis cantik yang aku lihat, namun dia satu-satunya yang tidak bisa aku lupakan.” Begitu terpesonanya, Moberg segera pulang dan membangun sebuah website nygirlofmydreams.com sebagai usaha untuk menemukannya. Dia menggambar sketsa gadis itu dan menggambarkan dengan detail apa yang dipakainya ketika mata mereka beradu. Selain di website itu, gambar itu kemudian dia posting ke berbagai sosial media. Lalu hasilnya bagaimana? Setelah menunggu lama, Moberg berhasil menemukannya! Salah seorang teman si gadis melihat gambar itu dan menghubunginya lewat email. Hingga kini mereka menjadi sepasang kekasih yang berbahagia.
Berlutut 30 Hari
Aksi gila ini terjadi di sebuah salon kawasan Dongying, provinsi Shandong, China. Ada seorang pria muda yang diketahui berasal dari Sichuan sedang berlutut sambil menundukkan kepalanya. Sang pria muda itu enggan berdiri sebelum sang kekasih yang bekerja di salon memberikan kata maaf untuknya, seperti dilansir China Smack. Warga yang setiap harinya melihat aksi sang pria malang itu tampak begitu iba. Tak sedikit dari mereka yang berusaha keras untuk meminta sang pria agar berdiri dan menghentikan aksinya. Namun mungkin karena rasa bersalahnya terlalu besar atau rasa cintanya terlalu besar kepada sang gadis, pria itu enggan berdiri. Dia hanya mau berdiri setelah pacarnya memaafkannya. Beberapa warga yang menjadi saksi pria itupun menyebutkan jika sang pria sudah lama berlutut. Berhari-hari sampai ada yang menduga sudah lebih dari sebulan lamanya. Sungguh perjuangan akan cinta yang tiada batas. Nah, kalau kamu jadi kekasih sang pria malang, apakah mau memaafkannya atau menunggu pria ini pingsan baru memaafkannya?
Membelah Bukit
Dashrath Manjhi menghabiskan waktu selama 20 tahun untuk membuat jalan yang selama ini dia dan seluruh warga desa minta kepada pemerintah.Bermodalkan alat seadanya seperti pahat, Dashrath Manjhi berhasil membelah bukit batu menjadi dua bagian. Jalan yang terbentuk dari terbelahnya bukit ini cukup lebar untuk bisa dilalui sepeda motor dan gerobak pengangkut barang. Apa yang membuat Dashrath Manjhi mampu melakukan pekerjaan yang sangat berat ini selama 20 tahun? Menurut penuturannya, rasa cinta kepada istrinyalah yang telah memberinya kekuatan untuk memulai pekerjaan berat ini, meskipun dia tidak lagi hidup untuk menyaksikan hasil dari jerih payahnya.
"Istriku, Faguni Devi, terjatuh dan terluka parah saat melintasi bukit ini. Pada waktu itu dia bermaksud membawakan air minum untukku. Saya bekerja di sebuah  peternakan yang terletak di balik bukit ini. Itulah hari dimana saya memutuskan untuk memahat bukit ini dan menjadikanya sebuah jalan." Kata Dashrath Manjhi. Istri Dashrath Manjhi meninggal karena jatuh sakit dan tidak sempat di bawa ke rumah sakit mengingat sulitnya perjalanan yang harus di tempuh antara desa mereka dengan Rumah Sakit. "Cinta saya kepada istri saya adalah percikan awal yang telah menyalakan api keinginan saya untuk memahat jalan ini. Tetapi keinginan melihat ribuan penduduk desa melintasi bukit kapan pun mereka ingin, membuat saya sanggup bekerja selama bertahun-tahun tanpa ada rasa takut dan khawatir."
Membuat 6000 Anak Tangga
Liu Guojiang adalah seorang pemuda asal China berusia 19 tahun, jatuh cinta kepada Xu Zhaoqing yang usianya 10 tahun lebih tua darinya. Pada zaman dulu, tepatnya 50 tahun yang lalu hubungan cinta beda usia ini terlarang. Hanya satu yang bisa dilakukan seseorang yang jatuh cinta kepada orang yang lebih tua, yaitu berkelahi dengan kucing hutan atau singa gunung sampai mati.
Liu dan Xu pun akhirnya memutuskan untuk melarikan diri ke gunung. Selama 50 tahun, keduanya tinggal bersama di dalam sebuah gua yang jauh dari peradaban. Tanpa listrik, makanan yang memadai atau fasilitas lainnya seperti di perkotaan. Awalnya dua pasangan ini hanya mempunyai akar, rumput dan jus dari tumbuh-tumbuhan untuk bertahan hidup. Liu akhirnya berhasil membangun rumah di dalam gua. Ia membuat tangga dengan 6000 anak tangga agar istrinya bisa mudah naik turun gunung. Mereka juga bekerja bersama-sama untuk mencari makanan dan membuat pakaian.
Berjalan 1.600 Km
Pada tahun 2011, seorang seniman China bernama Liu Peiwen melamar kekasihnya. Dengan bercanda, si gadis bersedia asal Peiwen memenuhi satu persyaratannya, Peiwen harus berjalan kaki dari kota Anyang ke Guangzhou sejauh 1.600 km untuk menemui kedua orangtuanya. Gilanya, Peiwen bersedia memenuhi syarat itu. Dengan berjalan kaki sejauh 40 km perhari, Peiwen akhirnya sampai di Guangzhou. Lebih gilanya, setelah Peiwen memenuhi janjinya, si gadis mengirim SMS kepadanya yang menyatakan, “Saya tidak ingin menikah denganmu.” Ternyata orangtua si gadis telah menjodohkannya dengan orang lain.
Hal gila yang dilakukan demi cinta di atas semoga memberikan masukan positif bagi anda bahwa cinta tersebut perlu pembuktian. Jaman sekarang pembuktian cinta tidak perlu dilakukan seperti hal diatas, cukup cintai dan sayangi dengan tulus pasangan anda. Penuhi kewajiban anda sebagai manusia yang berhati. Love is peace.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar