Senin, 07 Juli 2014

Eksperimen Sains Paling Mengerikan dalam Sejarah

Eksperimen Sains Paling Mengerikan dalam Sejarah

Eksperimen Sains Paling Mengerikan dalam Sejarah

Ada yang dianggap picu kiamat, anjing zombi, hingga pengendali pikiran


Penelitian LHC sempat dikira akan ciptakan lubang hitam yang picu kiamat
Penelitian LHC sempat dikira akan ciptakan lubang hitam yang picu kiamat (tgdaily.com)
VIVAnews - Sejak novel Frankenstein karya Mary Shelley terbit, kisah-kisah tentang ilmuwan gila dan karya mereka yang mengerikan, kerap bermunculan.
Ternyata, itu tak sekadar fiksi, ada di kehidupan nyata. Dari anjing zombie hingga alat untuk mengatur pikiran seseorang. Berikut sejumlah eksperimen paling mengerikan, atau dianggap mengerikan yang pernah dilakukan yang dikutip dari LiveScience.

1. Lubang hitam (black hole) "picu" kiamat
Saat akselelator paling hebat sejagad, Large Hadron Collider (LHC) dinyalakan, sejumlah orang menahan nafas. Selama bertahun-tahun beredar rumor, bahwa pemecah partikel itu bisa menciptakan lubang hitam mini yang bisa menghancurkan Bumi. Pada tahun 2008, sekelompok orang bahkan mengajukan gugatan untuk menghentikan operasional LHC, dengan alasan tabrakan atom bisa memicu kiamat.

Meskipun terdengar masuk akal, pada dasarnya tidak ada kesempatan bagi LHC untuk menghancurkan Bumi. Sebuah studi komperehensif mengalkulasi, sinar kosmik yang membombardir Bumi secara rutin menciptakan energi tubrukan yang lebih tinggi dari akseleletor partikel itu.

Penelitian itu mengungkap, "apa yang dilakukan alam setara dengan ratusan ribu kali program eksperimen LHC. Dan planet ini tetap bertahan."

Dan terbukti dunia tidak lantas luruh gara-gara LHC. Awal tahun ini, fisikawan bahkan mengumumkan partikel yang 99,999 persen Higgs boson -- partikel yang berfungsi memberi massa pada partikel lain. Atau populer dengan sebutan "partikel Tuhan"

2. Anjing zombi
Pada tahun 1940-an, ilmuwan Rusia merilis video yang menunjukkan beberapa kepala anjing yang terpenggal mampu bertahan hidup hingga beberapa jam. Bahkan diklaim bisa mengerakkan telinganya sebagai respon dari suara, dan bahkan menjilati bibirnya. Ilmuwan kala itu mengklaim, mereka bisa menghidupkan binatang yang tak lagi utuh itu dengan cara menggunakan sistem sirkulasi darah buatan.

Sementara pada tahun 2005 lalu, giliran ilmuwan Amerika Serikat yang menciptakan anjing zombie. Caranya, tim ahli membunuh sejumlah anjing dengan cepat, dengan cara menguras darah dalam tubuhnya dan menggantinya dengan oksigen dan larutan saline yang mengandung gula. Demikian menurut para peneliti dari Safar Center for Resuscitation Research dari University of Pittsburgh.

Lalu, tiga jam kemudian, tim mentransfusikan darah ke tubuh anjing tersebut, diikuti sengatan listrik. Anjing-anjing itu kembali pulih, meski beberapa di antaranya mengalami kerusakan permanen.

Meski caranya mengerikan, penelitian itu punya tujuan baik. Seperti dimuat Yearbook of Intensive Care and Emergency Medicine, penelitian itu mengungkapkan pengobatan semacam itu suatu saat bisa digunakan pada manusia. Untuk menyelamatkan orang yang mengalami pendarahan hebat, dengan memberi jeda waktu sebelum mereka ditangani dokter.

3. Pengontrol pikiran
Pada tahun 1950-an, CIA meluncurkan program superrahasia, MKULTRA. Tujuannya mencari obat atau teknik yang bisa digunakan untuk mengendalikan pikiran manusia. Lebih dari dua dekade selanjutnya, lembaga intelijen itu menggunakan halusinasi, kondisi kurang tidur ekstrem, dan alat kejut listrik sebagai upaya pencucian otak sempurna.

Ilmuwan CIA melakukan lebih dari 149 proyek riset sebagai bagian dari MKULTRA. Salah satunya, mereka mengetes efektivitas LSD  dalam situasi sosial tertentu dengan cara, diam-diam membubuhkan obat di sebuah bar di New York atau San Francisco. Atau menawarkan heroin pada pecandu agar mereka bisa berhalusinasi.

Dihantui skandal Watergate, pada tahun 1973 Direktur CIA, Richard Helms memerintahkan dokumen tang terkait dengan proyek tersebut dimusnahkan. Namun, sejumlah dokumen berhasil lolos, pada 1977 atas nama UU Kebebasan Informasi, sebanyak 20.000 halaman dirilis.

4. Perawat "mematikan"
Pada tahun 1963, psikolog sosial Stanley Milgram mengungkap bagaimana mahasiswa Yale bersedia memberikan kejutan listrik mematikan pada orang asing, jika aparat berwenang menghendakinya.

Dari sana, psikiater Charles Hofling ingin membuktikan bagaimana ketaatan mempengaruhi keputusan seseorang -- yang tidak mengetahui bahwa ia adalah bagian dari sebuah eksperimen.
Dalam sebuah makalah yang ditulis pada 1966, "An Experimental Study of Nurse-Physician Relationships", Hofling mendeskripsikan sebuah protokol mengerikan: seorang dokter meminta perawat yang tugas malam untuk menambah obat pasien dua kali lipat dari dosis maksimal lewat telepon. Tanpa diketahui perawat, "obat" itu sebenarnya adalah pil yang sama sekali tak bermanfaat. Dan dokter yang memerintahkan adalah dokter palsu.

Herannya, 21 dari 22 perawat memenuhi perintah itu, meski tahu benar obat itu membahayakan pasiennya dan melanggar aturan RS dengan menerima perintah lewat telepon.

Studi ini menunjukkan bagaimana aura sebuah otoritas bisa mempengaruhi keputusan etis seseorang.

5. Bomber kelelawar
Pada Perang Dunia II, Korps Angkatan Laut AS mengerjakan sebuah proyek untuk melatih kelelawar sebagai bomber kamikaze melawan Jepang.

Adalah seorang dokter gigi asal Pennsylvania, Lytle Adams, yang mengajukan ide tersebut pada Gedung Putih pada tahun 1942, setelah mengunjungi gua kelelawar di Carlsbad Caverns, New Mexico.

Caranya dengan menciptakan bom kecil dan memanfaatkan sensor alami hewan itu untuk bersarang di lumbung dan loteng.

Rencana Lytle itu, kelelawar yang dipasangi bom itu akan terbang ke Jepang, bersarang di bangunan di kota-kota di Negeri Matahari Terbit yang sebagian besar terbuat dari kayu. Dan meledakkannya.

Korps Marinir menangkap ribuan kelelawar di Meksiko dan mengembangkan alat peledak untuk dipasang di punggung hewan itu. Namun, proyek ini dibatalkan pada tahun 1943, mungkin karena pemerintah AS telah membuat kemajuan berarti dalam proyek bom atom. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar